Kamis, 24 Mei 2012

Askep Menarik Diri


ASUHAN KEPERAWATAN
A.   Pengkajian
1.    Identitas
Sering ditemukan pada usia dini atau muncul pertama kali pada masa pubertas.
2.    Keluhan Utama
Keluhan utama yang menyebabkan pasien dibawa ke rumah sakit biasannya akibat adanya kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi.
3.    Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi sanagt erat kaitannya dengan faktor etiologi yakni keturunan, endokrin, metabolisme, susunan saraf pusat, dan kelemahan ego.
4.    Psikososial
a.       Genogram
Orang tua penderita akizofrenia, salah satu kemungkinan anaknya 7-16% skizofrenia, bila keduanya menderita 40-68%, saudara tiri kemungkinan 0,9-1,8%, saudara kembar 2-15%, dan saudara kandung 7-15%.
b.      Konsep diri
Kemunduran kemauan dan kedangkalan emosi yang mengenai pasien akan memengaruhi konsep diri pasien.
c.       Hubungan sosial
Klien cenderung menarik diri dan lingkungan pergaulan, suka melamun, dan berdiam diri.
d.      Spiritual
Aktivitas spiritual menurun seiring dengan kemunduran kemauan.
5.    Status mental
a.       Penampilan diri
Pasien tampak lesu, tak bergairah, rambut acak – acakan, kancing baju tidak tepat, resleting tak terkunci, baju tak diganti, baju terbalik sebagai manifestasi kemunduran kemauan pasien.
b.      Pembicaraan
Nada suara rendah, lambat, kurang bicara, apatis.
c.       Aktivitas motorik
Kegiatan yang dilakukan tidak bervariatif, kecenderungan mempertahankan pada satu posisi yang dibuatnya sendiri (katalepsi).
d.      Emosi
Emosi dangkal.
e.       Afek
Dangkal, tak ada ekspresi roman muka.
f.       Interaksi selama wawancara
Cenderung tidak kooperatif, kontak mata kurang, tidak mau menatap lawan bicara, diam.
g.      Persepsi
Tidak terdapat halusinasi atau waham.
h.      Proses berfikir
Gangguan proses berpikir jarang ditemukan.
i.        Kesadaran
Kesadaraan berubah, kamampuan mengadakan hubungan serta pembatasan dengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan (secara kualitatif).
j.        Memori
Tidak ditemukan gangguan spesifik, orientasi tempat, waktu, dan orang.
k.      Kemampuan penilaian
Tidak dapat mengambil keputusan, tidak dapat bertindak dalam suatu keadaan, selalu memberikan alasan meskipun alasan tidak jelas atau tidak tepat.
6.    Kebutuhan sehari – hari
Pada permulaan, penderita kurang memperhatikan diri dan keluarganya, makain mundur dalam pekerjaan akibat kemunduran kemauan. Minat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri sangat menurun dalam hal makan, BAB/BAK, mandi, berpakaian dan istirahat.
B.   Diagnosa Keperawatan
1.      Isolasi sosial berhubungan dengan kurangnya rasa percaya kepada orang lain, panik, regresi, ke tahap perkembangan sebelumnya, sukar berinteraksi dengan orang lain pada masa lampau.
2.      Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain, panik, regresi ke tahap perkembangan sebelumnya.
3.      Sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan menarik diri, regresi.
C.   Intervensi Keperawatan
1.      Isolasi sosial berhubungan dengan kurangnya rasa percaya kepada orang lain, panik, regresi, ke tahap perkembangan sebelumnya, sukar berinteraksi dengan orang lain pada masa lampau.
Tujuan : Pasien dapat secara sukarela meluangkan waktu bersama pasien lain dan perawat dalam aktivitas kelompok di unit rawat inap.
Kriteria Hasil :
1.      Pasien dapat mendemonstrasikan keinginan dan hasrat untuk bersosialosasi dengan orang lain.
2.      Pasien dapat mengikuti aktivitas kelompok tanpa disuruh.
3.      Pasien melakukan pendekatan interaksi satu – satu dengan orang lain dengan cara yang sesuai/dapat diterima.
Intervensi
Rasionalisasi
1.      Bina hubungan saling percaya.

2.      Perlihatkan sikap menerima dengan cara melakukan kontak yang sering tapi singkat.

3.      Perlihatkan pengutan posotif pada pasien.
4.        Jujur dan menepati semua janji.

5.        Berhati – hatilah dengan sentuhan.

6.      Berikan pengakuan dan penghargaan tanpa disuruh pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
7.      Berikan obat – obatan penenang sesuai dengan program pengobatan pasien.
1.  Untuk menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2.  Sikap menerima dari orang lain akan meningkatkan harga diri pasien dan menfasilitasi rasa percaya kepada orang lain.
3.  Pasien merasa menjadi orang yang berguna.
4.  Kejujuran dan rasa saling mmbutuhkan menimbulkan satu hubungan.
5.  Pasien yang curiga dapat menerima sentuhan sebagai suatu yang mengancam.
6.  Penguatan akan dapat meningkatkan harga diri pasien dan mendorong pengulangan perilaku tersebut.
7.  Obat – obat antipsikosis menolong untuk menurunkan gejala psikosis pada seseorang sehingga memudahkan interaksi dengan orang lain.


2.      Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain, panik, regresi ke tahap perkembangan sebelumnya.
Tujuan : Pasien dapat menunjukkan kemampuan dalam melakukan komunikasi verbal dengan perawat dan sesama pasien dalam suatu lingkungan sosial dengan cara yang sesuai/dapat diterima.
Kriteria Hasil :
1.        Pasien dapet berkomunikasi dengan cara yang dapat dimengerti dan diterima orang lain.
2.        Pesan nonverbal pasien dengan verbalnya.
3.        Pasien dapat mengakui bahwa disorganisasi pikiran dan kelainan komunikasi verbal terjadi pada saat adanya peningkatan ansietas.
Intervensi
Rasionalisasi
1.    Gunakan teknik validasi dan klarifikasi untuk mengerti pola komunikasi pasien.

2.    Pertahankan konsistensi perawat yang bertugas.
3.    Jika pasien tidak mampu atau tidak ingin bicara (autisme), gunakan teknik mengatakan secara tidak langsung.

4.      Antisipasi dan penuhi kebutuhan pasien sampai pola komunikasi yang memuaskan kembali.
1. Teknik ini menyatakan kepada pasien bagaimana ia dimengerti oleh orang lain, sedangkan tangguang jawab untuk mengerti ada pada perawat.
2. Memudahkan rasa percaya dan kemampuan untuk mengerti tindakan dan komunikasi pasien.
3. Hal ini menyampaikan rasa empati, mengembangkan rasa percaya dan mendorong pasien mendiskusikan hal – hal yang menyakitkan diri.
4. Kenyamanan dan keamanan pasien merupakan prioritas keperawatan.

3.         Sindrom kurang perawatan diri berhubungan dengan menarik diri, regresi.
Tujuan : Pasien mampu melakukan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri dan mendemonstrasikan suatu kegiatan untuk melakukannya.
Kriteria Hasil :
1.      Pasien makan sendiri tanpa bantuan.
2.      Pasien memilih pakaian yang sesuai, berpakaian merawat dirinya tanpa bantuan.
3.      Pasien mempertahankan kebersihan diri secara optimal dengan madi setiap hari dan melakukan prosedur defekasi dan berkemih tanpa bantuan.
Intervensi
Rasionalisasi
1.   Dukung pasien untuk melakukan kegiatan hidup sehari – hari sesuai tingkat kemampuan pasien.

2.   Dukung kemandirian pasien, tetapi berikan bantuan saat pasien tidak dapat melakukan beberapa kegiatan.
3.      Berikan pengakuan dan penghargaan positif untuk kemampuannya mandiri.

4.      Buatlah catatan secara rinci tentang makanan dan cairan.

5.      Berikan makanan kidapan dan cairan di antara waktu makan.


6.      Tetapkan jadwal defekasi dan berkemih, bantu pasien ke kamar mandi sesuai jadwal, sampai pasien mampu melakukan tanpa bantuan orang lain. Dukung kemandirian pasien, tapi berikan bantuan saat pasien tidak mampu melakukan beberapa kegiatan.
1.      Keberhasilan menampilkan kemandirian dalam melakukan aktivitas akan meningkatkan harga diri.
2.      Kenyamanan dan keamanan pasien merupakan prioritas dalam keperawatan.
3.      Pengutan positif akan meningkatkan harga diri dan mendukung pengulangan perilaku yang diharapkan.
4.      Informasi yang penting untuk mendapatkan gambaran nutrisi yang adekuat.
5.      Pasien mungkin tidak mampu mentoleransi makanan dalam jumlah besar pada saat makan dan membutuhkan penambahan diluar waktu makan.
6.      Melatih pasien untuk melakuakan ADL agar mampu melakukan secara mandiri sehingga kebutuhan utama pasien dapat terpenuhi.















1 komentar:

  1. Harrah's Resort Southern California - KPBS
    The Harrah's Resort Southern California (formerly Harrah's Rincon) is an Indian gaming 전라남도 출장안마 casino and hotel 전주 출장샵 located 아산 출장마사지 in 광주 출장안마 Valley Center, California, United States. It 구리 출장샵

    BalasHapus