BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
Pengkajian
v Identitas Pasien dan Penanggung Jawab
·
Nama
·
Jenis kelamin
·
Usia
·
Status
·
Agama
·
Alamat
·
Pekerjaan
·
Pendidikan
·
Bahasa
·
Suku bangsa
·
Dx Medis
·
Sumber biaya
v Riwayat keluarga
·
Genogram
·
Keterangan genogram
v Status kesehatan
·
Status kesehatan saat ini
- Keluhan Utama (saat MRS dan saat ini)
- Alasan MRS dan perjalanan penyakit saat ini
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
·
Status kesehatan masa lalu
- Penyakit yang pernah dialami
- Pernah dirawat
- Alergi
- Kebiasaan (merokok/kopi/alcohol atau lain – lain yang
merugikan kesehatan)
·
Riwayat penyakit keluarga
·
Diagnosa Medis dan Therapi
Dikaji berdasarkan 11 fungsi gordon
yaitu :
a.
Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan dan kesehatan
- Riwayat keluarga denga tumor
- Terpapar radiasi berlebih.
- Adanya riwayat masalah visual-hilang ketajaman penglihatan dan diplopia
- Kecanduan Alkohol, perokok berat
- Terjadi perasaan abnormal
- Gangguan kepribadian / halusinasi
- Riwayat keluarga denga tumor
- Terpapar radiasi berlebih.
- Adanya riwayat masalah visual-hilang ketajaman penglihatan dan diplopia
- Kecanduan Alkohol, perokok berat
- Terjadi perasaan abnormal
- Gangguan kepribadian / halusinasi
b.
Pola nutrisi metabolik
- Riwayat epilepsi
- Nafsu makan hilang
- Adanya mual, muntah selama fase akut
- Kehilangan sensasi pada lidah, pipi dan tenggorokan
- Kesulitan menelan (gangguan pada refleks palatum dan Faringeal)
- Riwayat epilepsi
- Nafsu makan hilang
- Adanya mual, muntah selama fase akut
- Kehilangan sensasi pada lidah, pipi dan tenggorokan
- Kesulitan menelan (gangguan pada refleks palatum dan Faringeal)
c.
Pola eliminasi
- Perubahan pola berkemih dan buang air besar (Inkontinensia)
- Bising usus negative
- Perubahan pola berkemih dan buang air besar (Inkontinensia)
- Bising usus negative
d.
Pola aktifitas dan latihan
- Gangguan tonus otot terjadinya kelemahan otot, gangguan tingkat kesadaran
- Resiko trauma karena epilepsi
- Hamiparase, ataksia
- Gangguan penglihatan
- Merasa mudah lelah, kehilangan sensasi (Hemiplefia)
- Gangguan tonus otot terjadinya kelemahan otot, gangguan tingkat kesadaran
- Resiko trauma karena epilepsi
- Hamiparase, ataksia
- Gangguan penglihatan
- Merasa mudah lelah, kehilangan sensasi (Hemiplefia)
e.
Pola tidur dan istirahat
- Susah untuk beristirahat dan atau mudah tertidur
- Susah untuk beristirahat dan atau mudah tertidur
f.
Pola persepsi kognitif dan sensori
- Pusing
- Sakit kepala
- Kelemahan
- Tinitus
- Afasia motorik
- Hilangnya rangsangan sensorik kontralateral
- Gangguan rasa pengecapan, penciuman dan penglihatan
- Penurunan memori, pemecahan masalah
- kehilangan kemampuan masuknya rangsang visual
- Penurunan kesadaran sampai dengan koma.
- Tidak mampu merekam gambar
- Tidak mampu membedakan kanan/kiri
- Pusing
- Sakit kepala
- Kelemahan
- Tinitus
- Afasia motorik
- Hilangnya rangsangan sensorik kontralateral
- Gangguan rasa pengecapan, penciuman dan penglihatan
- Penurunan memori, pemecahan masalah
- kehilangan kemampuan masuknya rangsang visual
- Penurunan kesadaran sampai dengan koma.
- Tidak mampu merekam gambar
- Tidak mampu membedakan kanan/kiri
g.
Pola persepsi dan konsep diri
- Perasaan tidak berdaya dan putus asa
- Emosi labil dan kesulitan untuk mengekspresikan
- Perasaan tidak berdaya dan putus asa
- Emosi labil dan kesulitan untuk mengekspresikan
h.
Pola peran dan hubungan dengan sesama
- Masalah bicara
- Ketidakmampuan dalam berkomunikasi ( kehilangan komunikasi verbal/ bicara pelo )
- Masalah bicara
- Ketidakmampuan dalam berkomunikasi ( kehilangan komunikasi verbal/ bicara pelo )
i.
Reproduksi dan seksualitas
- Adanya gangguan seksualitas dan penyimpangan seksualitas
- Pengaruh/hubungan penyakit terhadap seksualitas
- Adanya gangguan seksualitas dan penyimpangan seksualitas
- Pengaruh/hubungan penyakit terhadap seksualitas
j.
Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stres
- Adanya perasaan cemas,takut,tidak sabar ataupun marah
- Mekanisme koping yang biasa digunakan
- Perasaan tidak berdaya, putus asa
- Respon emosional klien terhadap status saat ini
- Orang yang membantu dalam pemecahan masalah
- Mudah tersinggung
- Adanya perasaan cemas,takut,tidak sabar ataupun marah
- Mekanisme koping yang biasa digunakan
- Perasaan tidak berdaya, putus asa
- Respon emosional klien terhadap status saat ini
- Orang yang membantu dalam pemecahan masalah
- Mudah tersinggung
k.
Sistem kepercayaan
- Agama yang dianut, apakah kegiatan ibadah terganggu
- Agama yang dianut, apakah kegiatan ibadah terganggu
A. Diagnosa Keperawatan
1.
Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan
oleh tumor.
2.
Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.
3.
Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d
ketidakmampuan mengenal informasi.
4.
Resiko tinggi cidera b.d disfungsi
otot sekunder terhadap depresi SSP, ditandai dengan : kejang, disorientasi,
gangguan penglihatan, pendengaran
5.
Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan
efek kemoterapi dan radioterapi.
6.
Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh behubungan dengan efek kemoterapi dan radio terapi.
C. Rencana
Intervensi
1. Perubahan
perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor.
Data
penunjang : perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori, perubahan respon
sensorik/motorik, gelisah, perubahan tanda vital. Kriteria hasil : Tingkat
kesadaran stabil atau ada perbaikan, tidak adan tanda – tanda peningaktan TIK.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
1.
Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial.
Data
penunjang: klien mengatakan nyeri, pucat pada wajah, gelisah, perilaku tidak
terarah/hati – hati, insomnia, perubahan pola tidur. Kriteria hasil: Klien
melaporkan nyeri berkurang/terkontrol, klien menunjukkan perilaku untuk
mengurangi kekambuhan.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
3.
Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d ketidakmampuan
mengenal informasi.
Data penunjang: Klien dan keluarga meminta informasi, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku yang tidak tepat. Kriteria hasil: Klien/keluarga
mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan pengobatan, memulai perubahan
perilaku yang tepat.
Intervensi
|
Rasional
|
|
|
4. Resiko tinggi cidera b.d disfungsi otot sekunder terhadap depresi
SSP, ditandai dengan : kejang, disorientasi, gangguan penglihatan, pendengaran
Data penunjang : Kejang, Disorientasi, dan Gangguan penglihatan dan
pendengaran. Kriteria hasil : tidak
terjadi cidera
Intervensi
|
Rasional
|
·
Identifikasi bahaya potensial
pada lingkungan klien
·
Pantau tingkat kesadaran
·
Orientasikan klien pada tempat,
orang, waktu, kejadian
·
Observasi saat kejang, lama
kejang, antikonvulsi,
·
Anjurkan klien untuk tidak
beraktifitas
|
5. Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan efek kemoterapi dan radioterapi.
Data Penunjang : Pasien
mengeluh haus, mukosa mulut kering, kulit kering, berat badan menurun, turgor
kulit kurang, meningkat atau menurunnya autput urine, keadaan urine pekat,
keruh, pasien tampak lesu dan lemah, intake cairan yang kurang, hipotensi, nadi
cepat dan dangkal, hasil laboratorium Ht meningkat, ketidakseimbangan
elektrolit, penggunaan kemoterapi dan radioterapi, Bj urine meningkat. Kriteria hasil : Berat
badan stabil, intak dan output seimbang, turgor kulit baik, tanda vital dalam
batas normal, elektrolit, BUN, kreatinin dalam batas normal, Bj urine
0,010-0,025.
Intervensi
|
Rasional
|
·
Kaji tanda dan gejala kekurangan
cairan: turgor kulit, membrane mukosa, tanda vital, haus, pemeriksaan
elektrolit.
·
Monitor intak dan output cairan.
·
Berikan cairan yang cukup dan
jika perlu berikan cairan per IV.
·
Kolaborasi dalam pemberian anti emetic
dengan dokter
|
5. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh behubungan dengan efek kemoterapi dan radio terapi.
Data Penunjang : Pasien mual dan muntah, pasien makan kurang
dari porsi yang ditentukan, berat badan turun, tanda-tanda anemia, tekanan
darah rendah, pasien nampak lesu dan lemah, intake cairan yang kurang, hipotensi,nadi
cepat dan dangkal. Kriteria hasil :Intake dan output seimbang, tekanan darah
normal, kenaikan berat badan, intake nutrisi seimbang
Intervensi
|
Rasional
|
·
Kaji tanda dan gejala kekurangan
nutrisi : penurunan berat badan, tanda-tanda anemia, tanda vital
·
Monitor intak nutrisi.
·
Berikan makanan dalam porsi
kecil tapi sering.
·
Sajikan makanan dalam keadaan
tertutup dan bersih, keadaan hangat.
·
Timbang berat badan 3 hari sekali.
·
Monitor hasil laboratorium Hb,
Albumin.
·
Kolaborasi dalam pemberian obat
antiemetic.
·
Berikan feedback yang positif
atas keberhasilan dalam meningkatkan kebutuhan nutrisinya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar